Selasa, 04 Oktober 2011

Angka Kemiskinan BPS Mengelabui : Pemerintah Harus Jujur kepada Rakyat

[LHOKSEUMAWE]  Ketua Umum DPP Nasional Demokrat   (Nasdem)  Surya  Paloh meminta pemerintah selalu jujur kepada rakyatnya. Sehingga, rakyat bisa percaya dan membangun negara ini dengan semangat kebangsaan.

“Bagaimana kita bisa menyaingi negara-negara lain, jika kita tidak bisa jujur pada diri sendiri,” ujar Surya Paloh saat bersilahturahmi dengan pengurus DPD Nasdem dan tokoh ulama serta tokoh masyarakat   di   Lhokseumawe , Aceh, Jumat (24/6).

Surya secara khusus mengkritik data kemiskinan yang disajikan pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS). Menurut Surya, data itu sangat merisaukan,  karena  menyebutkan angka orang miskin di Indonesia hanya 13,3% dari total populasi atau sekitar 31 juta dari total penduduk Indonesia.  Angka itu muncul dengan perhitungan golongan orang miskin adalah yang berpendapatan Rp 7.057 per orang/hari atau Rp 211.726/orang/bulan.

Sementara Bank Dunia mematok angka orang miskin di dunia dengan pendapatan US$ 2 per orang per hari atau sekitar Rp 18.000/orang/hari (seki t a r  Rp 610.000/or ang/bulan). “Jika memakai patokan Bank Dunia, angka orang miskin kita mencapai 48 persen atau sekitar 114 juta jiwa,” kata Surya.

Dikatakan, jika memakai data BPS, berarti, orang Indonesia yang berpenghasilan Rp 7.500/hari tidak masuk kategori orang miskin. Padahal, penghasilan sebesar itu dalam sehari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, termasuk untuk pendidikandan kesehatan keluarganya. “Tentu mereka akan teriak. Negara tidak objektif melihat kondisi kemiskinan,” katanya. Menurutnya, negara ini salah urus. Perlu ada yang harus memperbaiki yang salah urus ini .   

“Perlu  perjuangan kita bersama,” tambah Surya. Persoalan TKI Ketidakjujuran pemerintah juga terkait dalam persoalan perlakuan terhadap TKI, termasuk dalam  kasus Ruyati yang dipancung di Arab Saudi .    

“Tetapi   saya   tidak mau berkomentar soal ini. Sebab sudah banyak pihak yang mengecam pemerintah soal kasus Ruyati ini. Tidak perlu lagi saya tambahi,” katanya. Wakil   Sekjen Nasdem

Willy Aditya mengatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas), Nasdem peduli terhadap masalah-masalah sosial, termasuk persoalan TKI yang bermasalah di Arab Saudi. Namun persoalannya, upaya kepedulian dari masyarakat itu tidak disambut baik oleh pemerintah. Contohnya, yangterjadi enam bulan lalu saat ratusan TKI telantar di bawahkolong jembatan di Kandara,Jeddah, Arab Saudi.


“Kami sudah siap menyewa pesawat untuk mengangkut para TKI, kami juga menyiapkan tim advokasi, tapiherannya, upaya kami itu tidak di i z inkan peme r int ah, ”kata Willy.Selain ke Lhokseumawe,pada hari yang sama Surya juga melakukan kunjungan ke sejumlah tempat di Aceh, seperti Kabupaten Bireuen, Bener  Me r i ah,  dan Takengon.

Surya  mengatakan,  kondisi masyarakat Aceh juga sebagian besar masih dililit kemiskinan. Otonomi Khusus yang diberikan pemerintah pusat ke rakyat Aceh belum didayagunakan untuk percepatan pembangunan. “Infrastruktur jalan masih buruk. Begitu juga jalan tembus dari Aceh ke Medan.Jika ini dibiarkan terus, investasi sulit masuk,” katanya.

Suara pembaruan Sabtu, 25 Juni 2011


Tidak ada komentar: