Seputar Indonesia, 28 January 2012
Wakil Sekjen Ormas Nasdem dan Ketua Umum Liga Mahasiswa Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, masalah pertanahan,perburuhan,petani, nelayan,dan migas mestinya menjadi pijakan utama dalam membuat kebijakan-kebijakan prorakyat. Lima bidang ini berkenaan langsung dengan hajat hidup bangsa Indonesia.
JAKARTA
– Sejumlah kalangan menilai,setidaknya ada lima isu sensitif yang bisa menyulut
emosi rakyat dan harus mendapat keutamaan dalam kebijakan program-program
nasional.
Lima
isu tersebut meliputi bidang pertanahan,perburuhan, petani,nelayan,dan migas.
“Lima isu ini benar-benar harus mendapat penekanan dalam setiap program.Lima
isu itu menyentuh hajat hidup rakyat Indonesia secara langsung dan di sini pula
rawan ada politisasi kepentingan tertentu yang tidak bertanggung jawab,” ungkap
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya kepada SINDO di Jakarta
kemarin.
Bima
menjelaskan, masyarakat gampang tersulut emosi karena lima masalah tersebut
adalah kantong-kantong profesi terbesar bagi penduduk Indonesia. Dengan alasan
ini pula, kepentingan-kepentingan politik tertentu gampang sekali masuk.
Sayangnya, kepentingan itu hanya mengambil keuntungan tanpa mengupayakan
pembenahan maksimal bagi masyarakat.
“Harus
diakui, komitmen kita dalam mengatur lima sektor ini masih sangat
lemah.Misalnya RUUPA tahun1960tidak dijalankan secara konsisten. Kemudian jelas
terlihat ada ketimpangan dalam pengelolaan, kepemilikan, dan pemanfaatan
tanah.Bahkan yang membuat kita miris adalah fakta bahwa kurang dari 1%
pendudukyangmenguasai56% aset nasional,”ungkapnya.
Bima
menambahkan, masyarakat Indonesia yang mayoritas petani pada kenyataannya masih
banyak belum memiliki tanah. Berdasarkan data yang dihimpun, ada 40% rumah
tangga petani tidak miliki tanah garapan.Jika pun punya tanah,jumlahnya tak
lebih dari 1%. “Dengan fakta kondisi seperti ini,jelas konflik agraria menjadi
konflik laten.Masalah ini saja sudah bisa disebut seperti puncak gunung es yang
rawan sekali memunculkan pertumpahan darah,”tandasnya.
Sebagai
solusi, kata Bima, pemerintah maupun parpol harus memegang komitmen agar
pembenahan dalam masalahmasalah yang berkenaan dengan hidup rakyat banyak itu
menjadi prioritas. Bekerja harus diutamakan dibanding menebar konflik dan
perbedaanperbedaan sehingga masalah bisa lekas terselesaikan. Bima juga
mengingatkan bahwa regulasi- regulasi yang ada harus dijalankan secara serius
tanpa ada politisasi yang merugikan rakyat.
Wakil
Sekjen Ormas Nasdem dan Ketua Umum Liga Mahasiswa Partai NasDem Willy Aditya
mengatakan, masalah pertanahan,perburuhan,petani, nelayan,dan migas mestinya
menjadi pijakan utama dalam membuat kebijakan-kebijakan prorakyat. Lima bidang
ini berkenaan langsung dengan hajat hidup bangsa Indonesia.
Willy
menjelaskan, masalah pertanahan (agraria) dan pertanian sejatinya suatu hal
yang tak terpisahkan.Namun, yang terjadi saat ini adalah tumpang tindih
urusan.Di satu sisi,UU Nomor 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah menyebut bahwa
urusan agraria menjadi kewenangan pemerintah daerah. Di sisi lain, itu juga
dilakukan BPN dengan sangat sentralistis. mohammad sahlan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar