Rabu, 07 Maret 2012

Tinggalkan Golkar, Jeffrie Pilih NasDem

Seputar Indonesia, Friday, 02 March 2012


Adapun Ketua Liga Mahasiswa NasDem Willy Aditya mengungkapkan, eksodus politisi dari partai lain ke NasDem memang hanya menghitung waktu. Hal ini membuktikan adanya respons politisi terhadap gerakan perubahan dan perbaikan bangsa.

JAKARTA – Politikus Partai Golkar Jeffrie Geovanie secara tidak terduga meninggalkan Partai Golkar dan memilih bergabung dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Menurut Jeffrie, ada sejumlah alasan dirinya meninggalkan Golkar yang sudah menjadikannya sebagai anggota DPR itu.


Menurut anggota Komisi I DPR ini, Partai NasDem memiliki potensi sangat besar untuk mempercepat pembenahan politik di negeri ini sekaligus mempercepat roda perubahan pascareformasi. Memang, ujarnya,Partai NasDem merupakan partai baru, tetapi proses kelahiran Partai Nas- Dem sangat berbeda dengan gelombang partai baru pascareformasi.

“Partai NasDem bukan terlahir dari euforia demokrasi, tapi lahir dari refleksi atas kondisi politik kontemporer. Partai NasDem juga memiliki proses dan orientasi politik yang tegas,” ungkap Jeffrie kepada SINDO kemarin.Menurut dia, setidaknya ada tujuh potensi besar yang terlihat dalam proses politik Partai NasDem.

Ketujuh hal itu adalah tata kelola keuangan partai yang terhitung profesional, komitmen kuat untuk membangun pola hubungan dengan konstituen, proses rekrutmen anggota yang masif dan berkualitas, adanya komitmen tentang seleksi kandidat eksekutif maupun legislatif yang tertata,ada keseriusan dalam mengembangkan internal partai politik dan strategi pemenangan pemilu, pengelolaan konflik internal yang rapi, serta adanya komitmen peningkatan fungsi dan peranan parlemen sebagai lembaga perwakilan rakyat.

“Dari sisi tujuan,Partai Nas- Dem juga memiliki kelebihan dan potensi luar biasa. Naskah Restorasi Indonesia yang dimiliki Partai NasDem adalah arahan tegas tentang gerak perubahan yang akan dituju,”tandasnya. Tidak kalah penting, menurut Jeffrie, Partai Nas- Dem adalah tempat berkumpul anak-anak zaman, tenagatenaga penggerak perubahan yang masih segar.

“Di Partai NasDem, saya mendapat aura perubahan yang kental yang sesuai dengan semangat saya dalam berpolitik,”jelasnya. Sementara itu,Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan, Golkar sama sekali tidak merasa terbebani dengan pengunduran Jeffrie.Nurul pun mengaku, Jeffrie telah meninggalkan Golkar secara resmi mulai 1 Maret 2012.

Golkar,ungkap Nurul, justru mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan dedikasi Jeffrie selama bergabung dengan Partai Golkar. “Kami juga berharap agar Jeffrie dapat lebih sukses dan optimal dalam menjalankan tugasnya di tempat lain,”ujarnya. Nurul menegaskan,Partai Golkar tidak akan kehabisan figur yang mumpuni untuk menggantikan Jeffrie.

Dia juga memastikan bahwa Golkar akan menumbuhkan figur-figur lain yang baik dan bisa melanjutkan pengabdian pada bangsa. Mengenai pengganti Jeffrie sebagai anggota Komisi I DPR, Nurul mengatakan bahwa DPP Partai Golkar tetap berpegang pada mekanisme yang ada.“Tapi, saya belumbisamenyebutsiapa namanya. Belum ada kesepakatan DPP.Yang pasti,proses pergantian antarwaktu akan segera dilakukan,”jelasnya.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah memprediksi, eksodus politisi Golkar ke Partai Nas- Dem akan terus terjadi.Hal ini tak lepas dari sikap politik Golkar yang buntu. “Golkar bagi banyak pihak memang sudah tidak memberi kemajuan.Golkar sekarang sudah sangat tertutup, budaya demokrasinya mulai luntur, dan memang seperti tidak ada sesuatu yang membuat figur-figur mereka betah. Itu harus diakui dan gelombang eksodus akan terus terjadi,”paparnya.

Iberamsjah mengatakan, yang menarik adalah figur yang keluar dari Golkar adalah mereka yang memiliki kemampuan istimewa. Selain Jeffrie Geovanie yang sudah tegas keluar dari Golkar, nama seperti Ferry Mursyidan Baldan, Syamsul Muarif,dan beberapa tokoh lain juga bisa menyusul. Padahal, nama-nama tersebut adalah sosok kreator dalam sistem politik nasional.

“Dengan keluarnya figurfigur terbaik semacam ini,artinya memang ada sesuatu yang tidak sesuai di Golkar.Mereka tentu memilih pindah ke tempat yang lebih menjanjikan bagi pembenahan sistem,”ungkapnya. Selain Jeffrie dan Surya Paloh, gelombang eksodus dari Golkar ke NasDem memang sudah banyak terjadi di tingkat pengurus wilayah, pengurus cabang,hingga pengurus ranting.

Adapun Ketua Liga Mahasiswa NasDem Willy Aditya mengungkapkan, eksodus politisi dari partai lain ke NasDem memang hanya menghitung waktu. Hal ini membuktikan adanya respons politisi terhadap gerakan perubahan dan perbaikan bangsa.

“Perpindahan ini bukan soal kede-katan kelompok,apalagi kede-katan emosional. Eksodus ini menunjukkan waktu terjadinya gerakan perubahan yang bersepakat dengan NasDem. Gerakan perubahan itu sudah diformulasikan dalam naskah dan program aksi Restorasi Indonesia,” terangnya. . mohammad sahlan

Tidak ada komentar: