Adapun Ketua Liga Mahasiswa NasDem Willy Aditya mengungkapkan, eksodus politisi dari partai lain ke NasDem memang hanya menghitung waktu. Hal ini membuktikan adanya respons politisi terhadap gerakan perubahan dan perbaikan bangsa.
JAKARTA
– Politikus Partai Golkar Jeffrie Geovanie secara tidak terduga meninggalkan
Partai Golkar dan memilih bergabung dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Menurut Jeffrie, ada sejumlah alasan dirinya meninggalkan Golkar yang sudah
menjadikannya sebagai anggota DPR itu.
Menurut anggota Komisi I DPR ini, Partai NasDem memiliki potensi sangat besar untuk mempercepat pembenahan politik di negeri ini sekaligus mempercepat roda perubahan pascareformasi. Memang, ujarnya,Partai NasDem merupakan partai baru, tetapi proses kelahiran Partai Nas- Dem sangat berbeda dengan gelombang partai baru pascareformasi.
“Partai
NasDem bukan terlahir dari euforia demokrasi, tapi lahir dari refleksi atas
kondisi politik kontemporer. Partai NasDem juga memiliki proses dan orientasi
politik yang tegas,” ungkap Jeffrie kepada SINDO kemarin.Menurut dia,
setidaknya ada tujuh potensi besar yang terlihat dalam proses politik Partai
NasDem.
Ketujuh
hal itu adalah tata kelola keuangan partai yang terhitung profesional, komitmen
kuat untuk membangun pola hubungan dengan konstituen, proses rekrutmen anggota
yang masif dan berkualitas, adanya komitmen tentang seleksi kandidat eksekutif
maupun legislatif yang tertata,ada keseriusan dalam mengembangkan internal
partai politik dan strategi pemenangan pemilu, pengelolaan konflik internal
yang rapi, serta adanya komitmen peningkatan fungsi dan peranan parlemen
sebagai lembaga perwakilan rakyat.
“Dari
sisi tujuan,Partai Nas- Dem juga memiliki kelebihan dan potensi luar biasa.
Naskah Restorasi Indonesia yang dimiliki Partai NasDem adalah arahan tegas
tentang gerak perubahan yang akan dituju,”tandasnya. Tidak kalah penting,
menurut Jeffrie, Partai Nas- Dem adalah tempat berkumpul anak-anak zaman,
tenagatenaga penggerak perubahan yang masih segar.
“Di
Partai NasDem, saya mendapat aura perubahan yang kental yang sesuai dengan
semangat saya dalam berpolitik,”jelasnya. Sementara itu,Wakil Sekretaris
Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan, Golkar sama sekali tidak
merasa terbebani dengan pengunduran Jeffrie.Nurul pun mengaku, Jeffrie telah
meninggalkan Golkar secara resmi mulai 1 Maret 2012.
Golkar,ungkap
Nurul, justru mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan dedikasi Jeffrie
selama bergabung dengan Partai Golkar. “Kami juga berharap agar Jeffrie dapat
lebih sukses dan optimal dalam menjalankan tugasnya di tempat lain,”ujarnya.
Nurul menegaskan,Partai Golkar tidak akan kehabisan figur yang mumpuni untuk
menggantikan Jeffrie.
Dia
juga memastikan bahwa Golkar akan menumbuhkan figur-figur lain yang baik dan
bisa melanjutkan pengabdian pada bangsa. Mengenai pengganti Jeffrie sebagai
anggota Komisi I DPR, Nurul mengatakan bahwa DPP Partai Golkar tetap berpegang
pada mekanisme yang ada.“Tapi, saya belumbisamenyebutsiapa namanya. Belum ada
kesepakatan DPP.Yang pasti,proses pergantian antarwaktu akan segera
dilakukan,”jelasnya.
Pengamat
politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah memprediksi, eksodus politisi
Golkar ke Partai Nas- Dem akan terus terjadi.Hal ini tak lepas dari sikap politik
Golkar yang buntu. “Golkar bagi banyak pihak memang sudah tidak memberi
kemajuan.Golkar sekarang sudah sangat tertutup, budaya demokrasinya mulai
luntur, dan memang seperti tidak ada sesuatu yang membuat figur-figur mereka
betah. Itu harus diakui dan gelombang eksodus akan terus terjadi,”paparnya.
Iberamsjah
mengatakan, yang menarik adalah figur yang keluar dari Golkar adalah mereka
yang memiliki kemampuan istimewa. Selain Jeffrie Geovanie yang sudah tegas
keluar dari Golkar, nama seperti Ferry Mursyidan Baldan, Syamsul Muarif,dan
beberapa tokoh lain juga bisa menyusul. Padahal, nama-nama tersebut adalah
sosok kreator dalam sistem politik nasional.
“Dengan
keluarnya figurfigur terbaik semacam ini,artinya memang ada sesuatu yang tidak
sesuai di Golkar.Mereka tentu memilih pindah ke tempat yang lebih menjanjikan
bagi pembenahan sistem,”ungkapnya. Selain Jeffrie dan Surya Paloh, gelombang
eksodus dari Golkar ke NasDem memang sudah banyak terjadi di tingkat pengurus
wilayah, pengurus cabang,hingga pengurus ranting.
Adapun
Ketua Liga Mahasiswa NasDem Willy Aditya mengungkapkan, eksodus politisi dari
partai lain ke NasDem memang hanya menghitung waktu. Hal ini membuktikan adanya
respons politisi terhadap gerakan perubahan dan perbaikan bangsa.
“Perpindahan
ini bukan soal kede-katan kelompok,apalagi kede-katan emosional. Eksodus ini
menunjukkan waktu terjadinya gerakan perubahan yang bersepakat dengan NasDem.
Gerakan perubahan itu sudah diformulasikan dalam naskah dan program aksi
Restorasi Indonesia,” terangnya. . mohammad sahlan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar