Ketua Liga Mahasiswa NasDem, Willy Aditya menambahkan mahasiswa memiliki peran penting dalam menghadirkan perubahan sistem perpolitikan di Indonesia. Tanpa keterlibatan mahasiswa dan generasi muda proses perubahan tidak akan terwujud. Makanya Nasdem yang mengusung gerakan perubahan menginginkan mahasiswa jadi bagian dari partai ini.
MAKASSAR, FAJAR -- DPW
Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sulsel membangun kekuatan dengan merangkul
kalangan pemuda, utamanya mahasiswa. Kaum intelektual ini diajak bergabung di
partai terbaru ini.
Nasdem merangkul
mahasiswa dengan mendirikan organisasi saya bernama Liga Mahasiswa Partai
NasDem, yang memang menargetkan pengurusnya dari mahasiswa. Selasa, 17 April,
Liga Mahasiswa Nasdem Sulsel mulai merangkul mahasiswa melalui diskusi politik
dan mahasiswa di Pualam.
Diskusi ini menghadirkan
Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Unismuh Syaiful Saleh, pengamat politik
Arqam Azikin dan Ketua Liga Mahasiswa Nasional Nasdem, Willy Aditya.
Ketua DPW NasDem Sulsel,
Sanusi Ramadhan mengajak mahasiswa tidak lagi ambigu dalam wacana politik.
Pasalnya, gerakan yang dilakukan mahasiswa dewasa ini tidak lepas dari gerakan
politik. "Makanya, kami mengajak mahasiswa dan generasi muda bergabung
dengan NasDem. Partai ini memang ingin menjadikan kader intelektual sebagai
penopang utama partai," tandas Sanusi.
Ketua Liga Mahasiswa
NasDem, Willy Aditya menambahkan mahasiswa memiliki peran penting dalam
menghadirkan perubahan sistem perpolitikan di Indonesia. Tanpa keterlibatan
mahasiswa dan generasi muda proses perubahan tidak akan terwujud. Makanya
Nasdem yang mengusung gerakan perubahan menginginkan mahasiswa jadi bagian dari
partai ini.
Syaiful Saleh yang juga kandidat calon wali kota Makassar memaparkan, mahasiswa Indonesia punya peran mengubah sistem perpolitikan tanah air misalnya saja dalam menumbangkan rezim. Di beberapa negara mahasiswa menjadi pendorong utama menumbangkan rezim begitu juga yang pernah terjadi pada masa Soeharto berkuasa.
Sementara Arqam Azikin
menyebutkan paradigma perpolitikan saat ini bisa disimpulkan bahwa banyak yang
melakukan pelanggaran terhadap dasar negara yakni Pancasila. Dan uniknya,
dominan pelaku pelanggaran itu adalah penyelenggara negara sendiri. (sah/ysd)
1 komentar:
haahahaa,.,
nasib jadi moderator,,, ngak di sebut-sebut nama sebagai pengendali dialog....
salam perubahan
Posting Komentar