Jumat, 30 September 2011

Restorasi Indonesia dalam Perskpektif Minangkabau


Perjuangan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) dalam melakukan Restorasi Indonesia terus dilakukan. Termasuk juga restorasi Indonesia dalam prespektif budaya Alam Minangkabau. Demikian dikatakan Wasekjen Litbang DPP Organisasi Masyarakat (Ormas) Nasional Demokrat (Nasdem) Willy Aditiya pada sosialisasi Nasdem tingkat Kabupaten/kota Solok di Gedung Solok Nan Indah Kabupaten Solok, Rabu (16/3) sore.

Selain dihadiri Willy Aditya, sosialisasi yang diikuti hampir ratusan tokoh masyarakat Kabupaten Kota Solok itu dihadiri Pengurus DPW Koordinator Nasdem Wilayah Kabupaten Kota Solok Bahctul dan inisiator Nasdem Kabupaten Solok Hendri Dunant.

Dituturkan Willy, restorasi Indonesia dalam prespektif Minangkabau yakni mambangkik batang tarandam. Artinya mengembalikan pandangan masyarakat Minang terhadap keberhasilan saudaranya merantau. Dimana selama ini pandangan masyarakat Minangkabau memandang seseorang yang berhasil merantau dilihat dari jumlah material yang diperoleh. Hal demikian sangat membuat mindset masyarakat minang yang merantau hanya sekedar mencari harta saja.

"Coba perhatikan setiap anak minang yang pulang kampung, maka ia ditanya saudaranya tentang berapa jumlah mobil yang dibeli. Berapa besar rumah yang dibangun dan lain sebagainya yang berkaitan dengan material," ungkap Willy diamini Bahctul dan Hendri Dunan.


Kehadiran Nasdem di Sumbar, lanjutnya, untu mengubah cara pandang tentang merantau tersebut. Merantau yang sebenarnya, mencari ilmu. Sebagai contoh, Buya Hamka, Agus Salim, Tan Malaka, Sjahrir dan beberapa tokoh bangsa lainnya yang berasal dari Minangkabau. "Mereka itu merantau bukan mencari harta, tapi mencari ilmu. Sehingga mereka besar menjadi tokoh bangsa karena ilmunya," sambung alumni Seni Lukis ITB tersebut.

Ke depan, lanjutnya, bentuk pergerakan dan perjuangan restorasi Indonesia Nasdem di Sumbar yakninya mengembalikan fungsi surau, masjid, mushalla sebagai lembaga pendidikan yang seutuhnya. "Masjid bukan sekadar tempat mengaji, tapi menimba ilmu lainya yang saat ini dibutuhkan. Untuk itu nantinya semua masjid, mushalla dan surau harus dilengkapi dengan pustaka. Program itu sejalan dengan program DPP Nasdem yang menyumbangkan puluhan ribu buku ke seluruh Indonsia. Termasuk di dalam itu Sumbar," tandasnya.

Ditambahkan Bachtul, pergerakan Nasdem di Sumbar cukup mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Saat ini jumlah tokoh masyarakat di Sumbar yang mendaftar Nasdem mencapai 55.001 orang. "Semua itu tersebar di seluruh Sumbar," kata Bachtul.

Anggota DPRD Sumbar itu, semua masyarakat yang mendaftar Nasdem tersebut nantinya dilengkapi dengan kartu anggota. Mereka pun dijadikan sebagai mesin penggerak Restorasi Indonesia di wilayahnya masing-masing. Seperti mengawal kebijakan pemerintah daerah terhadap masyarakat.

Hendri Dunan menyebutkan meski Nasdem di Kabupaten Solok belum dideklarasikan, tapi anggota yang telah mendaftar tersebut telah bergerak di tingkat kecamatan. Umumnya kader Nasdem tersebut berasal dari kanduang dan lain sebagainya. []
Padang Ekspres  Berita Politik  Rabu, 16/03/2011

Tidak ada komentar: