"Willy Aditya menilai cara berpidato yang tanpa melihat naskah atau impromptu, menunjukan keterusterangan dalam menyampaikan pesan dan ide dari seorang Surya Paloh"
Metrotvnews.com,
Jakarta: Buku kumpulan pidato Surya Paloh yang berjudul "Mari Bung Rebut
Kembali", terinspirasi dari pidato beberapa pemimpin dunia yang mampu
membawa perubahan bagi lingkungan sekitar mereka, contohnya Martin Luther King,
Fidel Castro, Ahmadinejad, dan Soekarno. Buku ini diharapkan dapat membangun bangsa dengan semangat restorasi.
Sabtu
10 November 2012, bertepatan dengan Hari Pahlawan diadakan bedah buku
"Mari Bung Rebut Kembali". Acara ini dilaksanakan di salah satu toko
buku di kawasan Jakarta Pusat, serta turut dihadiri oleh mahasiswa dari
sejumlah universitas.
Editor
yang juga konseptor pidato, Willy Aditya, mengatakan beberapa pemimpin dunia
yang banyak membuat perubahan melalui sebuah pidato dan orasi, menjadi dasar
dari dibukukannya kumpulan pidato Surya Paloh.
Willy
Aditya menilai cara berpidato yang tanpa melihat naskah atau impromptu,
menunjukan keterusterangan dalam menyampaikan pesan dan ide dari seorang Surya
Paloh.
Sebanyak
16 naskah pidato terpilih melalui proses penyaringan. Isi pidato menjadi
kriteria utama dengan tema besar kebangsaan yang mencakup ideologi, restorasi,
serta bagaimana membangun dan menyatukan bangsa melalui sebuah perubahan.
Sementara
itu, pakar psikologi politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menegaskan
bahwa pidato berbeda dengan orasi. Pidato hanya menyampaikan pesan, sedangkan
orasi diikuti dengan aksi nyata atas apa yang disampaikan.
Buku
ini diharapkan dapat menginspirasi kaum muda dalam membangun semangat
kebangsaan, dimulai dari sebuah ide atau gagasan yang kemudian disampaikan dan
direalisasikan.(DNI)
Senin, 12 November 2012
1 komentar:
Ini jadi inspirasi kaum muda dizaman ini, kita sangat memerlukan perubahan ke arah restorasi indonesia sesuai dengan cita-cita UUD 45
Posting Komentar