Selasa, 22 Januari 2013

Willy Aditya: Saya Termuda di DPP Nasdem, Dukung Paloh

"Ini sudah bukan pertarungan tua atau muda, tapi masalah siap memimpin dan siap dipimpin," kata Willy. Anak-anak muda harus belajar bagaimana berpolitik dengan kebajikan, dengan mentalitas besar, ketika kalah bukan berarti harus mundur dari gelanggang.

VIVAnews - Ketua Bidang Program Aksi dan Task Force Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem, Willy Aditya, membantah ada pertarungan "tua-muda" di Nasdem. Willy menyatakan, justru anak-anak muda di Partai Nasdem mendukung kepemimpinan Ketua Umum Patrice Rio Capella dan Ketua Majelis Nasional Surya Paloh.

"Saya ini termuda di DPP Nasdem, tapi saya tetap berada di barisan," kata pria berusia 34 tahun itu saat dihubungi VIVAnews, Senin 21 Januari 2013. Dan dia menambahkan, banyak anak-anak muda lain masih berada di barisan Nasdem.

Willy menyatakan, anak-anak muda di Nasdem masih solid di jalan perubahan yang disuarakan Nasdem. "Itu Ketua Umum Patrice Rio Capella anak muda. Itu Martin Manurun, Ketua Umum Gerakan Nasional Pemuda Nasdem, juga masih ada di barisan," katanya. "Kami anak-anak muda yang siap dipimpin untuk perubahan."

Karena itu, Willy yang juga Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasdem itu membantah keras, Hary Tanoesoedibjo karena kekalahan "politik anak muda" di Nasdem. Justeru, Willya menyatakan, aksi mundur yang dilakukan Hary Tanoe yang membuat anak-anak muda tidak belajar berpolitik dengan baik.

"Ini sudah bukan pertarungan tua atau muda, tapi masalah siap memimpin dan siap dipimpin," kata Willy. Anak-anak muda harus belajar bagaimana berpolitik dengan kebajikan, dengan mentalitas besar, ketika kalah bukan berarti harus mundur dari gelanggang.

Perihal peran Surya Paloh, Willy menyatakan, itu adalah bagian dari strategi partai. Munculnya Partai Nasdem, kata Willy, tak bisa dilepaskan dari sosok dan spirit Surya Paloh. "Bicara Nasdem, orang tahunya Surya Paloh," katanya. "Siapa yang dari awal menginisiasi gerakan perubahan?"

Dan masalah "perbedaan ideologi" yang menjadi alasan Saiful Haq mundur dari posisi Wakil Sekretaris Jenderal, menurut Willy, patut dipertanyakan. "Yang membuat manifesto Partai Nasdem itu Saiful Haq, lalu ideologi mana dimaksud Saiful Haq? Coba cari tahu, ideologi apa yang dia maksud?"

Karena itu, Willy meminta publik melihat secara jernih masalah di Nasdem ini. "Jangan terpancing pernyataan-pernyataan klise," katanya. (Vivanews, Senin, 21 Januari 2013)

1 komentar:

KAMISRIAL mengatakan...

Solok selatan Siap Dukung willy Aditya menuju DPR RI